Cerita Pengalaman Liburan di Pantai bersama Keluarga
Berlibur
kepantai selalu menjadi Impian semua orang. Di pantai kita dapat dengan bebas
berenang, bermain di hamparan pasir yang lembut serta melihat dan mencoba
menangkap berbagai biota laut yang ada di pesisir pantai.
Pantai merupakan
salah satu destinasi wisata yang akan selalu dipenuhi pengunjung apabila sudah
memasuki musim liburan sekolah.Sudah sejak beberapa minggu yang lalu Orang tuaku
merencanakan untuk mengisi liburan sekolah kali ini dengan mengunjungi salah
satu objek wisata terkenal yang ada di kabupaten ciamis tepatnya di pantai
pangandaran.
Selain karena waktunya yang pas dengan waktu liburan sekolah
saya dan adik, liburan kali ini juga dalam rangka membahagiakan adik saya akan
merayakan hari ulang tahunnya bertepatan dengan berlangsungnya liburan sekolah.
Lokasi pantai
pangandaran yang tidak jauh dari tempat tinggal kami menjadi alasan dipilihnya
pantai ini untuk dijadikan tempat berliburan bersama, kurang lebih 5 jam
perjalanan dari rumah kami di tasikmalaya sampai tiba di lokasi pantai
pangandaran tersebut.
Mendengar cerita rencana
liburan tersebut membuat Saya dan adik sangat senang dan tidak sabar untuk
segera dapat menghabiskan waktu liburan sekolah di pantai bersama keluarga.
Dan singkat cerita,
sekolah pun sudah mulai libur dikarenakan kenaikan kelas. Alhamdulillah ranking
saya dan adik pada saat itu dapat membuat Ayah Ibu berbangga kepada Kami.
Dengan perasaan hati yang sangat bahagia dan penuh semangat Saya bergegas untuk
mengemasi barang- barang yang dibutuhkan selama liburan kepantai
tersebut.
Horeeee, Libur sudah
tiba. Sahut adik saya sambil mengemasi barang kesukaannya. Adiku pada saat
masih duduk dikelas 2 Sd dan di Tahun ajaran berikutnya dia akan masuk di
lingkungan kelas baru di kelas 3.
Bagi dia ini adalah
liburan keluarga yang kudua kalinya setelah pada liburan pada hari
lebaran yang lalu kami juga berliburan ke Kota Cianjur untuk mengunjungi rumah
nenek disana.Baju sudah mulai dikemasi, dan Kami sekeluaga Ayah, Ibu,
Saya dan adiku tersayang sudah siap untuk segera berlibur menuju indahnya
pantai pangandaran.
Kunci- kunci pintu,
matikan lampu dan jangan lupa antimonya diminum agar tidak mabuk selama
perjalanan”. Sahut Ibu
Dengan mengucapkan
bismillah do’a berpergian serta anjuran dari ibu untuk selalu membacakan
shalawat Nabi di sepanjang perjalanan, seketika Ayah saya langsung
menancapkan gas mobilnya .
Cusssssssss!!!!
Ayah mengemudi saya berada kursi depan menemani Ayah yang sedang serius
mengendalikan kemudi mobilnya, sedangkan Ibu dan adik perempuan Saya berada di
kursi belakang. Selama perjalanan Ayah banyak bercerita tentang perjalanan
menuju pantai pangandaran ini. Katanya perjalanan untuk sampai di lokasi pantai
pangandaran kurang lebih akan menempuh jarak 5jam.
Sesekali
saya melihat bagaimana cara Ayah dalam mengendalikan mobilnya. Cekatan sekali
dan sangat patuh akan rambu- rambu lalu- lintas. Bukanya apa- apa kata Ayah
sebagai warga Negara Indonesia yang baik dan pengendara jalan raya yang baik
haruslah mematuhi setiap rambu lalu lintas yang
ada.
Hal ini demi keselamatan
jalan raya terutama keselamatan para pengendaranya agar tidak terjadi kecelakaan.
Karena banyak contoh seperti yang terlihat di media televisi adanya kecelakaan
alat transportasi ini banyak disebabkan oleh kelalaian dari para pengemudinya.
Ketika sedang asik
mendengarkan cerita yang disampaikan oleh Ayah, Saya melihat suasana pemandangan
alam yang Indah. Hamparan sawah yang Indah, orang- orang yang sedang sibuk
dengan pekerjaanya, aneka hewan yang sama sekali belum Saya temui selama hidup
di Kota seperti kupu- kupu dan jenis hewan lainnya membuat Saya semakin senang
dan melupakan lamanya perjalanan ini.
Pada saat itu
adik dan Ibu saya tertidur dengan pulasnya di kursi belakang. Tinggalah Saya
juga Ayah yang selalu siaga dalam mengendarai mobilnya. Biasanya
kalau sedang dalam perjalanan yang lebih jauh lagi missal perjalanan ke
kota Bandung atau Kampung halaman nenek di Yogya Ibu selalu menyediakan makanan
kumplit yang kalau kata orang sunda mah biasa disebut dengan nasi timbel.
Dan itu adalah ritual yang sangat unik bagi
keluarga Kami karena bukannya mencari rumah makan atau restoran apalah eh ini
malah mencari tempat yang sepi bisa di pinggir jalan untuk sekedar berhenti
sejenak menghabiskan makanan yang Ibu telah persiapkan dengan baik dari rumah.
Tapi perjalanan liburan sekolah menuju pantai
pangandara ini dirasa dekat jadi Ibu tidak menyiapkan makanan tersbut. Kata Ibu
” Udah kalau lapar berhenti saja di rumah makan” seperti itu.
Ketika sedang asyik mengobrol dengan Ayah adiku terbangun dan
mulai menanyakan sudah sampai perjalanan mana perjalanan ini. Sebentar lagi
kataku, paling setengah jaman lagi. Dibalik rasa bahagia nya adik dengan adanya
liburan ini, sebenarnya ada rasa yang tidak enak dihati juga karena tidak dapat
mengajak salah satu hewan peliharaan adik yang begitu sangat ia sayangi yaitu “Si
Miaw” si miaw ini adalah sejenis hewan peliharaan kucing yang sedari kecil
menemani tumbuh adik.
Memang sebelum keberangkatan adik sempat
merengek- rengek untuk dapat membawa si miaw berliburan juga. Tapi Ayah tidak
mengijinkan, karena dirasa akan merepotkan ketika sesampainya di Pantai nanti.
Satu setengah jam sudah berlalu dan lamanya
perjalanan sudah dilewati akhirnya Kami pun sampai di pintu gerbang
tempat pembelian karcis menuju lokasi utama dari pantai pangandaran. Ayah
mengeluarkan uang untuk membayar karcis, palang pintu perlintasan diangkat dan
akhirnya itu menjadi pertanda bahwa Kami sekeluarga telah sampai di Pantai
Pangandaran.
Horeeeee… Horeeeeeeee.. Adiku berteriak, teriak di dalam mobil sambil
menyanyikan lagu anak anak libur telah tiba- libur telah tiba. Saat itu
Saya melihat wajah penuh kebahagiaan terpancar dari imutnya wajah adik. Sama
seperti yang adik saya rasakan, kebahagiaan dan rasa lega dapat dirasakan
juga oleh akhirnya saya Ibu dan Ayah.
Alhamdulillah sampai juga dengan selamat yah
. Ucap ayah yang langsung mencari tempat penginapan yang strategis. Rencananya
Kami sekeluarga akan menghabiskan waktu sampai sore saja di Pantai Pangandaran
ini. Dan Tempat penginapan yang saat itu Ayah saya pillih untuk menginap bernama
Hotel Hilton yang kebetulan pemiliknnya adalah teman Bisnis ayah Saya.
Kami turun dari Mobil dan menuju tempat
penginapan tersebut. Ayah Saya menemui resepsionis hotel untuk memilih kamar
yang pas.
Kunci sudah diterima dan Kami sekeluarga bergegas untuk mengunjungi
kamar hotel tersebut. Pintu kamar terbuka dan akhirnya Kami sekeluarga
dapat sejenak beristirahat di dalam kamar yang Indah dengan dekorasi hiasan dinding nya yang sangat cantik dan pemandangan dari
balkon kamar yang langsung berhadapan dengan Indahnya Pantai Pangandaran.
Tidakberlangsung lama adik yang memang sudah tidak sabar untuk segera berenang di pantai mengajak Saya untuk menemaninya. Ayolah, pada saat itu ibu menembali ucapan adik dan dengan menggunakan pakaian yang sudah berubah menjadi pakaian renang Kami turun dari kamar penginapan menuju tepian pantai.
Tanpa pikir panjang lagi setelah tiba di tepian pantai adik langsung kembali mengajak Saya untuk langsung berenang di Pantai yang pada saat itu lumayan cukup ramai dikunjungi karena memang pada saat itu adalah musim liburan sekolah dimana akan ada banyak pengunjung yang menghabiskan waktu liburan sekolahnya di Pantai yang terkenal se- Jawa Barat ini.
Di pantai tersebut kami berenang renang, menyewa ban juga pelampung dan tak ketinggalan juga untuk menaiki kuda yang disewakan oleh para pemandu sebagai fasilitas yang melengkapi Indahnya wisata Pantai Pangandaran. Pokonya semua wahana di pantai tersebut Saya dan adik nikmati satu persatu.
Setelah lama dan merasa bosan dengan keadaan pantai ini kemudian Ayah yang pada saat itu hanya mengawasi saja tanpa berenang mengajak Kami untuk pergi ke Pantai satunya lagi yaitu pantai Pasir putih yang ada diseberang pulau dengan menggunakan perahu sebagai pengangkut menuju pantai pasir putih tersebut.
Memang jaraknya tidak jauh, hanya kurang lebih 10 menit saja dari lokasi Pantai utama. Sebenarnya ada dua jalan untuk menuju Pantai dengan hamparan pasir putih tersebut yang pertama lewat jalur darat yaitu dengan menaiki hutan yang didalamya terdapat gua jepang peninggalan jaman penjajahan dulu dan jalan yang kudua yang kami pilih adalah jalan laut dengan menggunakan kapal nelayan untuk menyeberangi lautan.
Adik saya agak- agak ketakutan pada waktu itu namun Ayah dapat mengatasi ketakutan adik sehingga berani untuk menaiki kapal tersebut.
Ketika sedang melakukan tawar menawar harga sang supir kapal menawarkan paket berlayar dengan mengelelilingi pulau dan tempat yang misterius disekitaran lokasi pantai Pangandaran. Ayah saya tertarik dan menanyakan langsung kepada Ibu dan Saya apakah mau berkeliling dulu sebelum ke pasir putih apa ngga??
Ibu bingung, dan takut juga. Tapi saya meng iyakan aja, karena rasa penasaran untuk dapat mengelilingi layaknya seorang bajak lakut topi jerami dalam serial Anime One Piece hahaha.
Ya sudah, ayo kita berangkat saja, Sahut Ayah mengiyakan terhadap Nahkoda Kapal tersebut.
Jusssssssssssshhhhh!!!! Berangkatlah kapal, dan ternyata setelah berkeliling pulau dengan menggunakan kapal itu sangat mengasyikan sekai Kita dapat melihat keindahan laut luas, terus lokasi patung misterius, kemudian dapat juga berenang bebas dengan menggunakan pelampung di tengah laut luas.
Akhirnya setelah lama berkeliling tibalah Kami di lokasi pantai pasir putih yang sangat Indah. Disana kami menyewa Snorkling untuk dapat melihat ikan ikan laut dipinggiran pantai dan menangkap umang yang sangat lucu.
Ayah yang pada saat itu tidak ikut berenang menuliskan kata- kata di di atas pasir “ Happy Familly” dan kemudian meminta seseorang pengunjung juga untuk dapat mengabadikan momen indah bersama keluarga ini dengan mem fotonya.
tak terasa
sudah jam 12 siang, matahari sudah sangat terik. Ayah dan ibu mengajak kami
untuk membersihkan diri. Setelah bersih, kami sholat dhuhur berjamaah di
mushola dekat tempat kami mandi. Acara dilanjutkan dengan menikmati pempek palembang
dengan cukonya yang mantap di warung yang kebetulan ada di pinggir pantai,
rasanya enak sekali makan sambil melihat keindahan pantai.
Saat perjalanan pulang aku dan adik tertidur
pulas. Saat kami bangun, tahu-tahu kami sudah berada di rumah. Sungguh
menyenangkan liburan kali ini. Aku tidak sabar ke pantai lagi bersama ayah, ibu
dan adik. Aku pun kembali tertidur sampai pagi karena masih kecapean
Ah pokoknya liburan sekolah kali ini sangat istimewa sekali, Saya bisa
berliburan bersama Adik, Ayah dan juga Ibu Ke Pantai Pangandaran. Sebelum
tertidur pulas dalam perjalanan Saya sempat ngobrol singkat kepada Ayah “Semoga
di Liburan sekolah tahun depan dapat seperti ini lagi, dan ketempat yang
lebih mengasyikan lagi” dan Ayah menimpali ucapan saya dengan pertanyaan,
bagaimana kalau liburan sekolah tahun depan kita sekeluarga wisata ke Bandung ? Ibu dan Adik juga Saya langsung menyahut
Setujuu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
-TAMAT-
🍴
BalasHapus